“Bintang” Gumamku tatkala aku menatap jauh kelangitku mengagumi setiap
keindahan yang tercipta, sungguh luas langitku dengan selimut bintang
dan segala rasinya yang mengambarkan keindahan sesuai imajinasi setiap
mata yang menatapnya, sungguh indah di temani cahaya bulan purnama yang
pesonanya membuat kagum setiap mahluk, begitupun cinta hasil dari
manifestasi pemikiran manusia yang rumit namun terkadang indah . cinta
bagaikan hidup berbunga-bunga jika cinta itu indah terasa, tapi layu
tatkala cinta pahit menerpa.
Dia kusebut milikku ,dla dunia yang penuh dengan norma ini aku tidak berhak atasnya, dalam dunia dimana Tuhan menjadi penguasanya dia dosa terbesarku. Tapi dia tidak hidup di dunia itu dia hidup di duniaku .
Langit sore kota ini membawaku dalam kebebasku, awan-awan putih masih jelas aku lihat di jendela pesawat yang aku tumpangi,sesekali ku tengok seorang ibu yang tertidur pulas di sampingku, mungkin beliau terlalu lelah karena hampir berjam-jam menunggu keberangkatan pesawat di bandara tadi. Aku jadi terigat akan Bunda yang sendirian di kota kelahiranku, masih jelas pula dalam ingatanku pesan-pesan Bunda saat memelukku erat dalam heningya malam, petuah dan harapan Bunda saat aku berada di kota ini.lamunank buyar tanpa ak sadari pesawat yang membawaku kini sudah mendarat, aku bersiap menapak harapan dan mimpi baru di kota ini.
Langit di bagian barat terlihat merah keemasan, masih ku lihat beberapa ekor bangau terbang menghiasai langit kota ini, dengan langkah pasti aku melangkah keluar bandara dan bersiap melesat ke sebuah kost munggil yang sudah ku pesan jauh-jauh hari,dalam perjalanan aku tak berhenti-hentinya menikmati indahnya kota ini, meski ini bukan yang pertama kali tapi bagiku pesonanya seolah menghipnotis setiap yang memandangnya.
Suasana kost yang sepi, dengan pagar bercat hijau yag mulai pudar bahkan ada sebagia yang berkarat,rimbunan pohon rambutan yang sedang berbuah lebat menghiasai halaman kost seolah memberi kesejukan bagi penghuninya. Sepi kesan petama saat aku melangkahkan kaki dari pagar kost ini.
“ wah masnya sudah datang, silahkan kamarnya sudah di bersihkan bapak !”, sapa Ibu kost yang menyambut kedatangaku dengan ramah seraya menjabat tanganku.
“ iya bu, terimaksih “. Balasku.balasku
“ dengan mas siapa ,maaf saya sudah tua jadi pelupa “. Lanjut Ibu kost seraya bercanda.
“ Saya Rezha bu !”. balasku seadanya.
Bersama Ibu kost aku pun segara melangkah meuju kamarku yang sudah tertata rapi ,memang aku sengaja memilih kost yang fasilitanya sudah tersedia meski sedikit mahal tapi bagiku tidak perlu repot,aku rasakan badanku lelah masih dengan keletihanku akupun mencoba merebahkan tubuhku dan alam mimpi sudah membawaku.
Nada dering telfon gengamku berdering dengan tergesa aku baca pesan singkat. Dengan tersenyum aku teringat akan sesorang yang sudah lama ku kenal “ kak udah sampai jogja ?”. tanyanya dengan gaya penulisan yang unik.
Dengan cekatan aku membalasnya lama kita saling mengirim pesan singkat hingga pada akhirnya memutuskan untuk bertemu pujaan hatiku. Untuk kali pertama kita bertemu setelah sekian bulan hanya mengenalnya dalam dunia maya.
Masih dengan kamarku yang berantakan aku melangkah keluar menuju sebuah tempat dimana kita akan bertemu untuk kali pertamanya,rasa rindu dan penuh dengan tanya yang mendera masih menyelimuti hatiku.lama aku berdiri menantinya hingga di kagetkan dengan sapaannya.
“ Lama nunggu ya ?”. sapanya seraya tersenyum dengan deretan gigi kecil ratanya.Senyum lesung pipitnya menabah pesona kecantikan alam, Suaranya yang masih lembut, sedikit membesar terkesan lucu, mencerminkan dia yang masih berseragam putih abu-abu.
Mata teduhnya membuatku ingin memeluknya .kami berpelukan lama sekali,melepas kerinduan setelah sekian lama belum berjumpa,dan aku tatap wajahnya tanpa sepatah katapun.
“ kok diam saja dari tadi ?”Tanyaku
“ ah,tidak……”. Bisiknya seraya tersenyum.
Dengan senyumannya seolah aku tau jawabanya.aku elus rambutnya seraya aku tarik untuk rebahan di pundakku,aku cium keningnya dengan ketenanagan yang luar biasa, diapun melingkarkan lengannya di pinggulku. Jiwaku meleleh dalam dekapnya,seolah tidak ada lagi keraguan, ketakutan, dan kesendirian itu.
Aku akan membawanya kesebuah Villa di lereng bukit,tempat dimana disitu aku akan bersamanya menikmati indahnya bintang-bintang di langit yang sangat indah,taksi kamipun masih melaju dan berhenti pada sebuah vila munggil dengan pagar kayunya yang masih kokoh meski sudah di telan usia, pohon pinus di samping vila seakan memikat setiap mata.
Dengan senyum manisnya ia mengikutiku masuk kedalam s ebauh vila itu,Aku tidak sengaja menyadarkan dalam cintanya,hanya kepadanya aku mersa terbungkus kebahagiaan.kami bertemu di kota ini, sebauh drama cinta yang tak pernah aku bayangkan.
Sebuah petualangan cinta yag mendebarkan, setelah sekia lama mati kini seolah hidup kembali,Tarik menarik antara id dan superego antara jiwa laki-laki dan kode moral dengan dunia ini ? tapi bukankah dunia kami tidak sama dengan dunia ini ? dia hidup dalam duniaku.
Malam ini,di bawah rasi bintang orion ,dia memelukku erat ,tubuh telanjangnya begitu indah alami,hasil evolusi alam semesta. Begitu manusia ,dengan malu dia mengikutiku perjalanan ini karena aku tau kali pertama dia menikmati dunia yang indah tentang naluri alamiah manusia.sebuah penyatan tubuh dan jiwa.
Dalam kantuknya dia bebisik lirih “ I LOVE YOU !”.
Akupun hanya tersenyum sambil memeluknya aku menatap bintang yang terlihat jelas dari jendela kamar ini, pijaran-pijaran seolah menatapku heran,,terkadang aku merasa bersalah telah mecoba menariknya kedalam duniaku,tapi ini cinta dimana orang bilang cinta itu gila.cinta itu buta.
Nindya kusebut dia kekasihku,Nindya telah membuka hatiku tentang cinta itu tak terbatas,cinta itu masih ada meski cinta itu telah lama mati di hatiku.Nindya telah membantuku membentuk duniaku meski di usianya yang masih muda. Duniaku adalah dunia yang tanpa penguasa,tanpa kepalsuan. Duniaku adalah dunia tempat aku merasa nyaman. Dalam duniaku hanya ada malaikat kecilku! Entah dosa apa yang akan di berikan tuhan tapi yang aku tau dia,malaikatku yang akan selalu menemaniku dengan sayapnya di kala sayap ini marapuh.dan dalam rengkuhan sayap-sayapnya ,aku menemukan harapanku dan bintang hatiku.seperti bintang dilangitku yag bersinar dikala kegelapan menghampiriku.
Dia kusebut milikku ,dla dunia yang penuh dengan norma ini aku tidak berhak atasnya, dalam dunia dimana Tuhan menjadi penguasanya dia dosa terbesarku. Tapi dia tidak hidup di dunia itu dia hidup di duniaku .
Langit sore kota ini membawaku dalam kebebasku, awan-awan putih masih jelas aku lihat di jendela pesawat yang aku tumpangi,sesekali ku tengok seorang ibu yang tertidur pulas di sampingku, mungkin beliau terlalu lelah karena hampir berjam-jam menunggu keberangkatan pesawat di bandara tadi. Aku jadi terigat akan Bunda yang sendirian di kota kelahiranku, masih jelas pula dalam ingatanku pesan-pesan Bunda saat memelukku erat dalam heningya malam, petuah dan harapan Bunda saat aku berada di kota ini.lamunank buyar tanpa ak sadari pesawat yang membawaku kini sudah mendarat, aku bersiap menapak harapan dan mimpi baru di kota ini.
Langit di bagian barat terlihat merah keemasan, masih ku lihat beberapa ekor bangau terbang menghiasai langit kota ini, dengan langkah pasti aku melangkah keluar bandara dan bersiap melesat ke sebuah kost munggil yang sudah ku pesan jauh-jauh hari,dalam perjalanan aku tak berhenti-hentinya menikmati indahnya kota ini, meski ini bukan yang pertama kali tapi bagiku pesonanya seolah menghipnotis setiap yang memandangnya.
Suasana kost yang sepi, dengan pagar bercat hijau yag mulai pudar bahkan ada sebagia yang berkarat,rimbunan pohon rambutan yang sedang berbuah lebat menghiasai halaman kost seolah memberi kesejukan bagi penghuninya. Sepi kesan petama saat aku melangkahkan kaki dari pagar kost ini.
“ wah masnya sudah datang, silahkan kamarnya sudah di bersihkan bapak !”, sapa Ibu kost yang menyambut kedatangaku dengan ramah seraya menjabat tanganku.
“ iya bu, terimaksih “. Balasku.balasku
“ dengan mas siapa ,maaf saya sudah tua jadi pelupa “. Lanjut Ibu kost seraya bercanda.
“ Saya Rezha bu !”. balasku seadanya.
Bersama Ibu kost aku pun segara melangkah meuju kamarku yang sudah tertata rapi ,memang aku sengaja memilih kost yang fasilitanya sudah tersedia meski sedikit mahal tapi bagiku tidak perlu repot,aku rasakan badanku lelah masih dengan keletihanku akupun mencoba merebahkan tubuhku dan alam mimpi sudah membawaku.
Nada dering telfon gengamku berdering dengan tergesa aku baca pesan singkat. Dengan tersenyum aku teringat akan sesorang yang sudah lama ku kenal “ kak udah sampai jogja ?”. tanyanya dengan gaya penulisan yang unik.
Dengan cekatan aku membalasnya lama kita saling mengirim pesan singkat hingga pada akhirnya memutuskan untuk bertemu pujaan hatiku. Untuk kali pertama kita bertemu setelah sekian bulan hanya mengenalnya dalam dunia maya.
Masih dengan kamarku yang berantakan aku melangkah keluar menuju sebuah tempat dimana kita akan bertemu untuk kali pertamanya,rasa rindu dan penuh dengan tanya yang mendera masih menyelimuti hatiku.lama aku berdiri menantinya hingga di kagetkan dengan sapaannya.
“ Lama nunggu ya ?”. sapanya seraya tersenyum dengan deretan gigi kecil ratanya.Senyum lesung pipitnya menabah pesona kecantikan alam, Suaranya yang masih lembut, sedikit membesar terkesan lucu, mencerminkan dia yang masih berseragam putih abu-abu.
Mata teduhnya membuatku ingin memeluknya .kami berpelukan lama sekali,melepas kerinduan setelah sekian lama belum berjumpa,dan aku tatap wajahnya tanpa sepatah katapun.
“ kok diam saja dari tadi ?”Tanyaku
“ ah,tidak……”. Bisiknya seraya tersenyum.
Dengan senyumannya seolah aku tau jawabanya.aku elus rambutnya seraya aku tarik untuk rebahan di pundakku,aku cium keningnya dengan ketenanagan yang luar biasa, diapun melingkarkan lengannya di pinggulku. Jiwaku meleleh dalam dekapnya,seolah tidak ada lagi keraguan, ketakutan, dan kesendirian itu.
Aku akan membawanya kesebuah Villa di lereng bukit,tempat dimana disitu aku akan bersamanya menikmati indahnya bintang-bintang di langit yang sangat indah,taksi kamipun masih melaju dan berhenti pada sebuah vila munggil dengan pagar kayunya yang masih kokoh meski sudah di telan usia, pohon pinus di samping vila seakan memikat setiap mata.
Dengan senyum manisnya ia mengikutiku masuk kedalam s ebauh vila itu,Aku tidak sengaja menyadarkan dalam cintanya,hanya kepadanya aku mersa terbungkus kebahagiaan.kami bertemu di kota ini, sebauh drama cinta yang tak pernah aku bayangkan.
Sebuah petualangan cinta yag mendebarkan, setelah sekia lama mati kini seolah hidup kembali,Tarik menarik antara id dan superego antara jiwa laki-laki dan kode moral dengan dunia ini ? tapi bukankah dunia kami tidak sama dengan dunia ini ? dia hidup dalam duniaku.
Malam ini,di bawah rasi bintang orion ,dia memelukku erat ,tubuh telanjangnya begitu indah alami,hasil evolusi alam semesta. Begitu manusia ,dengan malu dia mengikutiku perjalanan ini karena aku tau kali pertama dia menikmati dunia yang indah tentang naluri alamiah manusia.sebuah penyatan tubuh dan jiwa.
Dalam kantuknya dia bebisik lirih “ I LOVE YOU !”.
Akupun hanya tersenyum sambil memeluknya aku menatap bintang yang terlihat jelas dari jendela kamar ini, pijaran-pijaran seolah menatapku heran,,terkadang aku merasa bersalah telah mecoba menariknya kedalam duniaku,tapi ini cinta dimana orang bilang cinta itu gila.cinta itu buta.
Nindya kusebut dia kekasihku,Nindya telah membuka hatiku tentang cinta itu tak terbatas,cinta itu masih ada meski cinta itu telah lama mati di hatiku.Nindya telah membantuku membentuk duniaku meski di usianya yang masih muda. Duniaku adalah dunia yang tanpa penguasa,tanpa kepalsuan. Duniaku adalah dunia tempat aku merasa nyaman. Dalam duniaku hanya ada malaikat kecilku! Entah dosa apa yang akan di berikan tuhan tapi yang aku tau dia,malaikatku yang akan selalu menemaniku dengan sayapnya di kala sayap ini marapuh.dan dalam rengkuhan sayap-sayapnya ,aku menemukan harapanku dan bintang hatiku.seperti bintang dilangitku yag bersinar dikala kegelapan menghampiriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar