Hujan telah membawaku dalam sebuah kisah,,sedikit ku tatap langit sore
ini dari beranda rumah mungilku ini,masih muram bahkan titik hujan masih
terasa asik bernyanyi.
Aroma khas hujan pun terasa menusuk hidung,akh....ku hela nafas panjang mèncoba menikmati udara dingin sore ini.Mataku tertuju pada segerombolan bocah kecil berlarian berebut bola di tanah lapang tak jauh dari rumah ini. Senyumnya,tawanya masih terasa alami tulus,benar-benar dari hati.
Aku hanya tersenyum kecut melihat kebahagian itu,mungkin jauh di dalam lubuk hatiku aku merasa iri ? Akh apa yang telah aku pikirkan ? Bukannya dulu aku seperti itu ? Sampai-sampai mama marah besar karena bajuku penuh lumpur ?
Semua cukup indah untuk aku kenang entah berapa tahun silam.sekali lagi aku tengok bocah itu masih pada asik berlarian sesekali teriak gol !
Keinginanku untuk kembali masuk ke rumah aku urungkan dan kembali ke beranda dan duduk di sebuah kursi bambu buatan mas bejo tetangga kami ýang kini sukses di ibu kota,banyak pemuda disini yang memilih mengadu nasib di kota-kota besar.tapi tidak sedikit yang masih bertahan dan sukses di kota ini. Tapi sudahlah hidup adalah pilihan.
" minumnya mas teh jeruk,tadi ibu yang suruh katanya mas paling suka minum lemen lemen apa itu ?" ucap mbok tumpang seraya mengingat sesuatu.
"lemon tea."sahutku seraya tersenyum.
"Iya maksud simbök itu ."balasnya seraya tersenyum.Mbok Tumpang sudah hampir tiga tahun lebih tinggal di keluarga kami, beliau yang membatu pekerjaan rumah tangga mama, selain mama sering sakit-sakitan dan aku yang hampir dua tahun bekerja di luar kota seakan membuat tambah sepi rumah ini,untung ada mbok Tumpang yang setia menemani mama, mengajak bercanda dan bahkan sering mengajak mama ke sawahnya.
" maksih ya mbok tehnya.'balasku seraya tersenyum dan kembali melihat beberapa bocah yang masih asik berlarian megejar bola.sementara mbok Tumpang kembali ke dalam dan entah apa yang di lakukan di dalam sama mama terdengar suara cekikikan mereka.
Perlahan aku teguk teh yang sedari tadi aku pegangi,ku tatap jauh di sudut tanah lapang itu masih sama seperti dulu pohon itupun masih berdiri kokoh di sana,seakan mencoba mengingatkanku pada masa lalu.inilah yang aku benci ketika aku kembali di sini dan kembali lagi mengulang masa-masa itu.
"andai saja gua bisa memutar waktu,dan gua yakin................akh..!!!!" teriaku tertahan secara menutup rapat wajahku dengan kedua tanganku.
" sudahlah nak, mama yakin sahabatmu tidak akan pernah salahkan kamu,kejadian itu murni kecelakaan,dan sudahlah jangan terus menerus kamu salahkan dirimu." ucap lembut mama mengagetkanku.
" tapi ma........." belum sempat aku meneruskan kata-kataku mama memelukku erat.
"hust malu akh sama adek-adek masa udah gedhe nangis..!"hibur mama.akupun hanya terdiam seraya menatap jauh mata teduh mama seakan aku merasakan kedamian jauh di dalam sana.
**********************************************************************************
Hari keduaku di kota ini,selama dua minggu penuh aku cuti dan memilih menghabiskan liburku di kota ini,selain itu aki berniat menjenguk mama lam sudah tidak bermanja-manja di depan mama.
sore ini aku berniat jalan-jalan keluar rumah suntuk juga di rumah, aku telusuri jalan setapak dan langkahku terhenti pada sebuah pohon rambutan tak jauh dari rumahku,dulu pohon ini memberi banyak kenangan di mana sering nyolong rambutan dan ketahuan akhirnya kami di marahi mama,aku hanya tersenyum kecut seraya melanjutkan langkah kakiku dan terhenti di tanah lapang di mana bocah-bocah kemarin bermain bola.
terlihat rapi mungkin sudah sengaja di tata dan di bersihkan sebagai lapangan bola kecil,terlihat ada gawang dari batang bambu berdiri kokoh di sana. baguslah mungkin demam bola beberapa hari yang lalu mengugah semangat anak-anak di sini untuk bermain bola,meski pamor bola mulai turun dengan berita-berita heboh pembangunan gedung megah wakil rakyat,atau berita tenarnya kembali lagu-lagu bollywood ? atau bahkan terhipnotis boy band yang sedang trend ? entahlah yang penting aku meraskan rasa kebersamaan yang tak pernah luntur di desa ini.
" aih kak rezha, ikut main bola yuk kak,sama temen-temen !". sapa seorang Suaranya yang masih lembut, sedikit membesar terkesan lucu, mencerminkan dia yang masih berseragam terlihat rok sergamnya yang belum dia ganti.
" eitz !" seruku terperanjat.
" maaf kaka ngagetin."balasnya seraya nyengir.
" weitz vita ? pa kabar lu,dah gede sekarang !" seruku seolah mengenal anak tersebut.dan tanpa basa-basi aku ikut bermain bola dengan pemuda di sini dengan penuh semangat bahkan tanpa memperdulikan baju dan celanku yang blepotan lumpur.Vita sesosok gadis tomboy,dengan dandan cueknya dan jarang tersentuh yang namanya bedak.
lama kami bermain bola dan berakhir dengan seri.seraya melepas lelah aku dan vita duduk di bawah pohon cemara tak jauh dari tanah lapang itu.
" pa kabar kak, sibuk terus di jakarta ?".tanya vita membuka pembicaraan.
" ya gitu-gitu aja,berat hidup di sana." curhatku
" tapi bisa sukses kak,hehehhehehe." tawanya yang masih tersa manis.
" apa kabar mama ?" tanyaku
"baik kak,nanti malam main aja ke rumah kak sekalian ikut doa bersama mengenang almarhumah Mbak vina ." ajakanya dengan suara melemah. aku hanya terdiam seakan kenangan pahit itu terulang kembali.
" vit,maafin kakak ya andai saja waktu itu kak........"
vita segera menutup mulutku dengan tangannya dengan tatapan tajam seolah mengatakan seperti mama jangan pernah aku selalu merasa bersalah atas meninggalnya kakanya. Vita adalah adik satu-satunya Vina sahabatku yang meninggal karena kecelakaan di hebat di malam valentine. VIna sahabatku dari kecil dan mungkin ada rahasia diantara hubungan kita dan sampai detik ini masih aku simpan rapat bahkan jauh di dalam lubuk hatiku aku masih berharap bertemu dengannya dan mengungkapkan apa yang selama ini aku pendam.
aku tau vina sahabat terbaikku dari kita masih duduk di banku sekolah dasar bahkan sampai sma kami selalu bersama satu sekolah dan selalu beruntung satu kelas,hingga beberapa orang mengangap kami saudara kembar. jika di pikir jelas tidak ada kesamaan di antara kami,aku dekat dengan keluarga Vina begitupun Vina sekan mamaku mama Vina pula begitu sebaliknya, bahkan papanya Vina mengantikan posisi papaku yang entah kemana beliau berada.
mungkin sama hampir sama dalam sebuah serial drama "heart" kurang lebih seperti itulah persahabatan kami.hingga berujung rasa sayangku kepanya yang mulai berlebih, aku tau perasaanku ini tidak wajar tapi benar adanya apa yang aku rasakan aku mencintai Vina.banyak orang, mama , sahabatku mengatakan aku tidak bisa bahagia bersama saat itu. karena aku mencintainya yang telah berdua.
**********************************************************************************
"Zha bangun, kamu sudah tidur lama banget !". bisik seseorang yang sekana aku hafal suara itu.
perlahan aku buka mataku aku lihat Vina berdiri di depanku dengan bajunya yang putih bersih,dengan senyumnya yang manis dia terlihat sangat cantik, dia berusaha membangunkanku dari tidurku aku tatap sekitarku sebuah tempat yang aneh dan belum pernah aku lihat seumur hidupku.
" Vin,kita dimana ?" tanyaku
Vina hanya tersenyum dan megulurkan tangannya.aku hanya mengikuti dimana dia berjalan dan Vina masih terdiam.
" zha sekarang saatnya kamu pulang, kamu belum saat di sini." Vina berkata seraya menuju ke sebuah pintu, aku hanya terdiam dan menatap tajam wajah sahabatku masih dengan senyum manisnya,dan segera pintu itu terbuka dan cahaya sangat terang menyinariku sementara Vina mengihang.
" alhamdulillah !" seru seorang ibu terdengar jelas di telingaku,suara mama.
perlahan aku buka mataku pemandangan yang jauh berbeda dengan tadi aku sudah familiar Rumah sakit.tadi aku dimana ?".
terlihat mama menciumku dan beberapa perawat dan dokter entah apa yang dia lakukan terhadapku.
" syukur nak kamu sudah sadar!" seru mama seraya mengucap rasa syukur.terlihat pula mamanya Vina,Vita kecil dan beberapa teman dekatku.Vita dimana dia ?
apakah dia sibuk dengan Rafa dan sudah lupa menjengukku ,aku hanya terdiam !
" Vina mana ma ?" tanyaku tertatih
" o.VIna baru ke kantin iya tadi ke kantin,,,sudahlah nak istirahat dulu kamu baru sadar hampir tiga minggu kamu gak sadarkan diri lho !" mama radith menjelaskuan degan gugup.
aku hanya tersenyum meski merasa aneh.
hingga doker menyatakan aku sudah sembuh tapi dimana sahabatku apa dia lupa denganku ? lebih memilih kekasih barunya,entahlah aku hanya terdiam dan berharap dia segera ingat kepadaku.
" ma, selama ini aku belum melihat radith ?" tanyaku kesekian kali.
mama hanya terdiam seolah beliau kehabisan alasan dan seraya memeluku dia mennagis dan menjelaskan kejadian di malam itu,di tempat kejadian saat keluaraku dan radith di beri kabar bahwa kami kecelakan di tempat kejadian hanya di dapati motorku yang ringsek dan mobil bok sementara aku di temukan sudah tidak sadarkan diri sementara Radith di temukan sudah tidak bernywa karena mengalami pendarahan hebat di lehernya.aku hany terdiam mende4ngarkan penjelasan mama dan pandanganku gelap aku peingsan di rumah sakit.
Hujan kali lagi-lagi meguyur kota jogja,hari ini tepat meninggalnya Vina beberapa tahun lalu,batu nisa masih bersih nama orang yang aku sayangi terukir jelas di batu nisa ini,aku hanya tertund ku terdiam,membisu, hanya iar mata yang sedari atdi larut bersama derasnya air hujan.
" Vin maafkan aku jika dulu aku tidak nekat,pasti kamu masih bisa bercanda,bermain berdua,bahkan kita bisa bermani bersama Rafa orang yang paling kamu sayangi,tapi mungkin kini aku terlambat untuk jujur bahwa aku sayang dan cinta sama kamu....." aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku hanya bisa terdiam dan tertunduk memandangi nisa radith di tengan hujan deras ini.lama kau terdiam hingga papanya vina mengajakku pulang. hari berlau begitu cepat dan tanpa tersa waktu liburanku habis.
Malam ini aku terdiam di sini, di halaman rumah ini,
Baru saja beranjak dari tempat kami duduk cahaya dari langit muncul,bintang jatuh !
" masih percaya sama bintang jatuh ?". tanyaku dalam hati,aku hanya terdiam memohon sebuah harapan.
Sebuah petualangan cinta yag mendebarkan, setelah sekia lama mati kini seolah hidup kembali,Tarik menarik antara id dan superego antara jiwa laki-laki dan kode moral dengan dunia ini ? tapi bukankah dunia kami tidak sama dengan dunia ini ? dia hidup dalam duniaku.
***************************************************************************************
Kucium tangan mama hari ini aku harus meninggalkan mama di kota ini dan kembali berjuang di kota yang sangat ganas,kota metropolitan aku berharap dia menemaniku saat ini tapi aku tidak boleh egois dia harus sekolah karena sebentar lagi dia akan ujian nasional.
" ati nak,jaga diri jangan neko-neko .' dan sederet pesan mama padaku,aku hanya menganguk dan berlalu karena pesawat yang akan aku naiki sudah akaun berangkat.aku berlalu di antara kerumunan orang dan pandaganku ke mama hilang di balik kerumunan orang berlalau lalang.aku pergi meninggalkan lagi kengan itu.
Duniaku adalah dunia yang tanpa penguasa,tanpa kepalsuan. Duniaku adalah dunia tempat aku merasa nyaman. Dalam duniaku hanya ada malaikat kecilku! Entah dosa apa yang akan di berikan tuhan.dan biarlah bintang jatuh di atas cemara yang akan menjadi saksi aku akan menjaganya dan akan menghapus kesalahan masa laluku.tunggu aku aku akan datang cinta dan akupun terpejam berharap bintang jatuh akan selalu mengabulkan apa yang menjadi harapanmu percaya atau tidak ! entahlah ?
Inspirasi by : Rossa-perwan cinta
Aroma khas hujan pun terasa menusuk hidung,akh....ku hela nafas panjang mèncoba menikmati udara dingin sore ini.Mataku tertuju pada segerombolan bocah kecil berlarian berebut bola di tanah lapang tak jauh dari rumah ini. Senyumnya,tawanya masih terasa alami tulus,benar-benar dari hati.
Aku hanya tersenyum kecut melihat kebahagian itu,mungkin jauh di dalam lubuk hatiku aku merasa iri ? Akh apa yang telah aku pikirkan ? Bukannya dulu aku seperti itu ? Sampai-sampai mama marah besar karena bajuku penuh lumpur ?
Semua cukup indah untuk aku kenang entah berapa tahun silam.sekali lagi aku tengok bocah itu masih pada asik berlarian sesekali teriak gol !
Keinginanku untuk kembali masuk ke rumah aku urungkan dan kembali ke beranda dan duduk di sebuah kursi bambu buatan mas bejo tetangga kami ýang kini sukses di ibu kota,banyak pemuda disini yang memilih mengadu nasib di kota-kota besar.tapi tidak sedikit yang masih bertahan dan sukses di kota ini. Tapi sudahlah hidup adalah pilihan.
" minumnya mas teh jeruk,tadi ibu yang suruh katanya mas paling suka minum lemen lemen apa itu ?" ucap mbok tumpang seraya mengingat sesuatu.
"lemon tea."sahutku seraya tersenyum.
"Iya maksud simbök itu ."balasnya seraya tersenyum.Mbok Tumpang sudah hampir tiga tahun lebih tinggal di keluarga kami, beliau yang membatu pekerjaan rumah tangga mama, selain mama sering sakit-sakitan dan aku yang hampir dua tahun bekerja di luar kota seakan membuat tambah sepi rumah ini,untung ada mbok Tumpang yang setia menemani mama, mengajak bercanda dan bahkan sering mengajak mama ke sawahnya.
" maksih ya mbok tehnya.'balasku seraya tersenyum dan kembali melihat beberapa bocah yang masih asik berlarian megejar bola.sementara mbok Tumpang kembali ke dalam dan entah apa yang di lakukan di dalam sama mama terdengar suara cekikikan mereka.
Perlahan aku teguk teh yang sedari tadi aku pegangi,ku tatap jauh di sudut tanah lapang itu masih sama seperti dulu pohon itupun masih berdiri kokoh di sana,seakan mencoba mengingatkanku pada masa lalu.inilah yang aku benci ketika aku kembali di sini dan kembali lagi mengulang masa-masa itu.
"andai saja gua bisa memutar waktu,dan gua yakin................akh..!!!!" teriaku tertahan secara menutup rapat wajahku dengan kedua tanganku.
" sudahlah nak, mama yakin sahabatmu tidak akan pernah salahkan kamu,kejadian itu murni kecelakaan,dan sudahlah jangan terus menerus kamu salahkan dirimu." ucap lembut mama mengagetkanku.
" tapi ma........." belum sempat aku meneruskan kata-kataku mama memelukku erat.
"hust malu akh sama adek-adek masa udah gedhe nangis..!"hibur mama.akupun hanya terdiam seraya menatap jauh mata teduh mama seakan aku merasakan kedamian jauh di dalam sana.
**********************************************************************************
Hari keduaku di kota ini,selama dua minggu penuh aku cuti dan memilih menghabiskan liburku di kota ini,selain itu aki berniat menjenguk mama lam sudah tidak bermanja-manja di depan mama.
sore ini aku berniat jalan-jalan keluar rumah suntuk juga di rumah, aku telusuri jalan setapak dan langkahku terhenti pada sebuah pohon rambutan tak jauh dari rumahku,dulu pohon ini memberi banyak kenangan di mana sering nyolong rambutan dan ketahuan akhirnya kami di marahi mama,aku hanya tersenyum kecut seraya melanjutkan langkah kakiku dan terhenti di tanah lapang di mana bocah-bocah kemarin bermain bola.
terlihat rapi mungkin sudah sengaja di tata dan di bersihkan sebagai lapangan bola kecil,terlihat ada gawang dari batang bambu berdiri kokoh di sana. baguslah mungkin demam bola beberapa hari yang lalu mengugah semangat anak-anak di sini untuk bermain bola,meski pamor bola mulai turun dengan berita-berita heboh pembangunan gedung megah wakil rakyat,atau berita tenarnya kembali lagu-lagu bollywood ? atau bahkan terhipnotis boy band yang sedang trend ? entahlah yang penting aku meraskan rasa kebersamaan yang tak pernah luntur di desa ini.
" aih kak rezha, ikut main bola yuk kak,sama temen-temen !". sapa seorang Suaranya yang masih lembut, sedikit membesar terkesan lucu, mencerminkan dia yang masih berseragam terlihat rok sergamnya yang belum dia ganti.
" eitz !" seruku terperanjat.
" maaf kaka ngagetin."balasnya seraya nyengir.
" weitz vita ? pa kabar lu,dah gede sekarang !" seruku seolah mengenal anak tersebut.dan tanpa basa-basi aku ikut bermain bola dengan pemuda di sini dengan penuh semangat bahkan tanpa memperdulikan baju dan celanku yang blepotan lumpur.Vita sesosok gadis tomboy,dengan dandan cueknya dan jarang tersentuh yang namanya bedak.
lama kami bermain bola dan berakhir dengan seri.seraya melepas lelah aku dan vita duduk di bawah pohon cemara tak jauh dari tanah lapang itu.
" pa kabar kak, sibuk terus di jakarta ?".tanya vita membuka pembicaraan.
" ya gitu-gitu aja,berat hidup di sana." curhatku
" tapi bisa sukses kak,hehehhehehe." tawanya yang masih tersa manis.
" apa kabar mama ?" tanyaku
"baik kak,nanti malam main aja ke rumah kak sekalian ikut doa bersama mengenang almarhumah Mbak vina ." ajakanya dengan suara melemah. aku hanya terdiam seakan kenangan pahit itu terulang kembali.
" vit,maafin kakak ya andai saja waktu itu kak........"
vita segera menutup mulutku dengan tangannya dengan tatapan tajam seolah mengatakan seperti mama jangan pernah aku selalu merasa bersalah atas meninggalnya kakanya. Vita adalah adik satu-satunya Vina sahabatku yang meninggal karena kecelakaan di hebat di malam valentine. VIna sahabatku dari kecil dan mungkin ada rahasia diantara hubungan kita dan sampai detik ini masih aku simpan rapat bahkan jauh di dalam lubuk hatiku aku masih berharap bertemu dengannya dan mengungkapkan apa yang selama ini aku pendam.
aku tau vina sahabat terbaikku dari kita masih duduk di banku sekolah dasar bahkan sampai sma kami selalu bersama satu sekolah dan selalu beruntung satu kelas,hingga beberapa orang mengangap kami saudara kembar. jika di pikir jelas tidak ada kesamaan di antara kami,aku dekat dengan keluarga Vina begitupun Vina sekan mamaku mama Vina pula begitu sebaliknya, bahkan papanya Vina mengantikan posisi papaku yang entah kemana beliau berada.
mungkin sama hampir sama dalam sebuah serial drama "heart" kurang lebih seperti itulah persahabatan kami.hingga berujung rasa sayangku kepanya yang mulai berlebih, aku tau perasaanku ini tidak wajar tapi benar adanya apa yang aku rasakan aku mencintai Vina.banyak orang, mama , sahabatku mengatakan aku tidak bisa bahagia bersama saat itu. karena aku mencintainya yang telah berdua.
**********************************************************************************
"Zha bangun, kamu sudah tidur lama banget !". bisik seseorang yang sekana aku hafal suara itu.
perlahan aku buka mataku aku lihat Vina berdiri di depanku dengan bajunya yang putih bersih,dengan senyumnya yang manis dia terlihat sangat cantik, dia berusaha membangunkanku dari tidurku aku tatap sekitarku sebuah tempat yang aneh dan belum pernah aku lihat seumur hidupku.
" Vin,kita dimana ?" tanyaku
Vina hanya tersenyum dan megulurkan tangannya.aku hanya mengikuti dimana dia berjalan dan Vina masih terdiam.
" zha sekarang saatnya kamu pulang, kamu belum saat di sini." Vina berkata seraya menuju ke sebuah pintu, aku hanya terdiam dan menatap tajam wajah sahabatku masih dengan senyum manisnya,dan segera pintu itu terbuka dan cahaya sangat terang menyinariku sementara Vina mengihang.
" alhamdulillah !" seru seorang ibu terdengar jelas di telingaku,suara mama.
perlahan aku buka mataku pemandangan yang jauh berbeda dengan tadi aku sudah familiar Rumah sakit.tadi aku dimana ?".
terlihat mama menciumku dan beberapa perawat dan dokter entah apa yang dia lakukan terhadapku.
" syukur nak kamu sudah sadar!" seru mama seraya mengucap rasa syukur.terlihat pula mamanya Vina,Vita kecil dan beberapa teman dekatku.Vita dimana dia ?
apakah dia sibuk dengan Rafa dan sudah lupa menjengukku ,aku hanya terdiam !
" Vina mana ma ?" tanyaku tertatih
" o.VIna baru ke kantin iya tadi ke kantin,,,sudahlah nak istirahat dulu kamu baru sadar hampir tiga minggu kamu gak sadarkan diri lho !" mama radith menjelaskuan degan gugup.
aku hanya tersenyum meski merasa aneh.
hingga doker menyatakan aku sudah sembuh tapi dimana sahabatku apa dia lupa denganku ? lebih memilih kekasih barunya,entahlah aku hanya terdiam dan berharap dia segera ingat kepadaku.
" ma, selama ini aku belum melihat radith ?" tanyaku kesekian kali.
mama hanya terdiam seolah beliau kehabisan alasan dan seraya memeluku dia mennagis dan menjelaskan kejadian di malam itu,di tempat kejadian saat keluaraku dan radith di beri kabar bahwa kami kecelakan di tempat kejadian hanya di dapati motorku yang ringsek dan mobil bok sementara aku di temukan sudah tidak sadarkan diri sementara Radith di temukan sudah tidak bernywa karena mengalami pendarahan hebat di lehernya.aku hany terdiam mende4ngarkan penjelasan mama dan pandanganku gelap aku peingsan di rumah sakit.
Hujan kali lagi-lagi meguyur kota jogja,hari ini tepat meninggalnya Vina beberapa tahun lalu,batu nisa masih bersih nama orang yang aku sayangi terukir jelas di batu nisa ini,aku hanya tertund ku terdiam,membisu, hanya iar mata yang sedari atdi larut bersama derasnya air hujan.
" Vin maafkan aku jika dulu aku tidak nekat,pasti kamu masih bisa bercanda,bermain berdua,bahkan kita bisa bermani bersama Rafa orang yang paling kamu sayangi,tapi mungkin kini aku terlambat untuk jujur bahwa aku sayang dan cinta sama kamu....." aku tidak bisa melanjutkan kata-kataku hanya bisa terdiam dan tertunduk memandangi nisa radith di tengan hujan deras ini.lama kau terdiam hingga papanya vina mengajakku pulang. hari berlau begitu cepat dan tanpa tersa waktu liburanku habis.
Malam ini aku terdiam di sini, di halaman rumah ini,
Baru saja beranjak dari tempat kami duduk cahaya dari langit muncul,bintang jatuh !
" masih percaya sama bintang jatuh ?". tanyaku dalam hati,aku hanya terdiam memohon sebuah harapan.
Sebuah petualangan cinta yag mendebarkan, setelah sekia lama mati kini seolah hidup kembali,Tarik menarik antara id dan superego antara jiwa laki-laki dan kode moral dengan dunia ini ? tapi bukankah dunia kami tidak sama dengan dunia ini ? dia hidup dalam duniaku.
***************************************************************************************
Kucium tangan mama hari ini aku harus meninggalkan mama di kota ini dan kembali berjuang di kota yang sangat ganas,kota metropolitan aku berharap dia menemaniku saat ini tapi aku tidak boleh egois dia harus sekolah karena sebentar lagi dia akan ujian nasional.
" ati nak,jaga diri jangan neko-neko .' dan sederet pesan mama padaku,aku hanya menganguk dan berlalu karena pesawat yang akan aku naiki sudah akaun berangkat.aku berlalu di antara kerumunan orang dan pandaganku ke mama hilang di balik kerumunan orang berlalau lalang.aku pergi meninggalkan lagi kengan itu.
Duniaku adalah dunia yang tanpa penguasa,tanpa kepalsuan. Duniaku adalah dunia tempat aku merasa nyaman. Dalam duniaku hanya ada malaikat kecilku! Entah dosa apa yang akan di berikan tuhan.dan biarlah bintang jatuh di atas cemara yang akan menjadi saksi aku akan menjaganya dan akan menghapus kesalahan masa laluku.tunggu aku aku akan datang cinta dan akupun terpejam berharap bintang jatuh akan selalu mengabulkan apa yang menjadi harapanmu percaya atau tidak ! entahlah ?
Inspirasi by : Rossa-perwan cinta
2 komentar:
ikut bersedih :(
hehehehehehe thx :)
Posting Komentar