Hujan pagi itu menyadarkanku akan tidurku. sedikit aku tengok jam tanganku 08:00 WIB, masih sangat pagi untukku buat bangun. Kesibukanku di malam hari memaksaku jam malamku berganti mejadi pagi hari. Bisa di bilang ketikan kebanyakan orang sibuk dengan rutintasnya aku tertidur dan terbuai alam mimpi.sedangkan di saat orang tertidur pulas aku masih berkutat dengan pekerjaanku. "manusia kalong" mungkin sebutan pas buatku. perlu aku garis bawah pekerjaan malam belum berarti buruk. mungkin masih banyak orang berfikir pekerjaan mama hari adalah pekerjaan orang dalam tanda petik. tapi buatku dan sebagian orang setuju ketika rejeki datang kapan saja,mungkin di saat orang terlelappun rejeki ada. seperti istilah TUHAN meberikan kita rejeki buakan hanya dari satu pintu tetapi dari beberbagai banyak pintu.tinggal kita saja mau mengetuk di pintu mana :).
Pagi itu aku bangun mendegar kabar duka dari tetangga sebelah, nenek teman ekcilku meninggal dunia. sebagai warga yang baik dan umat TUHAN yang baik tentunya sesibuk apaun kita ketika mendapatkan orang terdekat kita berduka tanpa diminta kita hadir dan memberikan bela sungkawa kita. di usianya yang menginjak 86 tahun nenek harjo begitu ku sebut tutup usia. mungkin usia yang sudah cukup sebagai umat NABI MUHAMMAD SAW meninggal di usianya sekarang,bahkan NABI pun meninggal di usianya 60 tahun.
Terlepas dari itu semua,bahwa kita akan menyadari diri bahwa kita hidup sekali saja.kita hidup ada yang mengatur dan itu menajdi sebuah misteri-NYA.hidup dan mati adalah sudah menajdi takdir pasti bagi mahluk hidup yang bernyawa, dan dengan cara apa hanya TUHAn yang tau.
Proses pemakaman yang berjalan lancar semoga pertanda baik nanti di alam nan jauh di sana,bahwa suatu saat kita akan di satukan.belum sempat aku beranjak dari pemakaman nenek harjo, smart phone ku sedari tadi berdering akhirnya aku buka. ada sebuah BBM yang membuatku mengela nafas panjang. " Telah meninggal dunia dengan tenang adek silviana, anak dari .......".Ya TUHAN betapa sedihnya mendapatkan kabar duka dari seorang sahabat. anak yang mereka nanti sejauh ini akhirnya di ambil yang maha kuasa. jika aku berada di sampingnya aku segera memeluknya memberinya semangat dan dukungan,doa. sahabatku yang yang jauh di sana telah berduka dan aku di sini hanya berdoa.
Matahari terik seakan membuatku lelah,seketika kutatap pohon kelapa di halama rumah kakekku, di dalam hatiku bergumam " siang-siang panas segar ketika secangkir air kelapa memasuki rongga mulutku".
Aku mendekati pohon kelapa ku tatap pohon yang menjulang itu,banyak kelapa kering di atas mungkin jika kakekku masih sehat dulu sudah habis di babat habis kelapa kering itu,tapi sekarang siapa yang memanjatnya,sementara orang-orang dan ibuku sendiri memasak santan serba instan.
Baru aku melangkah jatuh tepat di depanku Bluluk* aku terdiam, aku ambil bluluk itu sekali lagi aku tatap pohon kelapa itu, kutengok lagi jauh di atas sana banyak kelapa tua masih kokoh di atas yang sehrausnya jatuh dan mengering. tetapi ini bluluk sekecil ini seharusnya akan menjadi sebuah kelapa tetapi sudah jatuh dan sia-sia.banyak di atas sana kelapa mengiring dan tua. sejenak aku terdiam dan hanya duduk terdiam memandang pohon kelapa.
Aku diam dan hanya diam,hingga fikirain ini melayang jauh di sana jauh di mana kakek masih kuat dan menanam pohon eklapa itu denganku,di usiaku masih kecil. dan kakek bercerita kisah sebuah pohon kelapa dan kehidupan manusia. pohon kelapa itu selayaknya hidup manusia
akar: akar kelapa yang menjalar jauh didalam tanah menyerap segala nutrisi tanah untuk sumber kehidupan pohon. seperti kaki kita berjalan jauh mencari dan mencari rejeki,kehidupan di mana kita melangkah jika langkah kita benar maka akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. akar jika akar berda di atas bebatuan dan tanah gersang akar pun akan jauh masuk ekdalamtanah hingga menemukan sumber air.tidak jauh dari langkah kita sesulit apapun itu jika kita mengahrapkan hasil yang baik kita berusaha melaluinya.
batang : batang pohon tidak selalu lurus tegak ke atas terkadang ada yang melengkung dan itu akan meyulitkan kita memanjatnya. seperti kehidupan tidak semua mulus dan mudah kita lalui banyak jalan yang rumit dan tidak mudah untuk mencapai apa yang kta inginkan.
buah kelapa : ini yang baru saja aku alami kehidupan manusia seperti buah kelapa. seperti yang aku temukan tadi bluluk* masih muda bahkan masih sangat muda tapi jatuh sebelum dia besar dan mengahsilkan buah kelapa. seprti halnya anak sahabtku masih muda dan sangat muda sudah menghadap yang kuasa sementara ketika aku tatap jauh di atas tadi banyak kelapa tua yang seharusnya jatuh tetapi kenyataan masih kokoh di atas sana,mungkin kita seharusnya menyadari bahwa hidup tidak bisa di nilai tua dan muda untuk berakhir. masih ada kesempatan untuk berbuat baik,memperbaiki diri selain di hadapan TUHAN juga sesama manusia. ibarat buah kelapa itu karena belum tentu buah yang tua yang akan jatuh terlebih dulu. terkadang ada buah muda yang jatuh dan akan sia-sia. karena kita tidak bisa menikati isinya.
aku terkaget dalam lamunanku ketika kakekku meyapaku.senyum khas gigi yang mulai tanggal aku dapati. iya kini aku baru tau tetang kisah pohon kelapa kakakeku dulu. aku hanya tersenyum kecil dan berkata kepada kakekku " kek, satu lagi bluluk* jatuh dan masih banyak kelapa tua di atas yang masih belum juga jatuh.dan kita tidak akan tau dan memastikan bahwa kakek akan lebih cepat ningalin kita".
Kakek hanya tersenyum dan menjitak kepalaku " bicara apa kamu le.............". dan tersenyum simpul dan berkata lagi " buah yang tau jatuh pun masih akan ada lagi kehidupan baru lagi.aku hanya terdiam dan berfikir. hingga adzan magrib memaksaku untuk masuk rumah dan masih bertanya kisah pohon kelapa kakaek saat ini. mungkin suatu saat aku akan menemukan jawaban itu.
CATATAN:
*Bluluk : Bakal kelapa yang masih sangat kecil
Pagi itu aku bangun mendegar kabar duka dari tetangga sebelah, nenek teman ekcilku meninggal dunia. sebagai warga yang baik dan umat TUHAN yang baik tentunya sesibuk apaun kita ketika mendapatkan orang terdekat kita berduka tanpa diminta kita hadir dan memberikan bela sungkawa kita. di usianya yang menginjak 86 tahun nenek harjo begitu ku sebut tutup usia. mungkin usia yang sudah cukup sebagai umat NABI MUHAMMAD SAW meninggal di usianya sekarang,bahkan NABI pun meninggal di usianya 60 tahun.
Terlepas dari itu semua,bahwa kita akan menyadari diri bahwa kita hidup sekali saja.kita hidup ada yang mengatur dan itu menajdi sebuah misteri-NYA.hidup dan mati adalah sudah menajdi takdir pasti bagi mahluk hidup yang bernyawa, dan dengan cara apa hanya TUHAn yang tau.
Proses pemakaman yang berjalan lancar semoga pertanda baik nanti di alam nan jauh di sana,bahwa suatu saat kita akan di satukan.belum sempat aku beranjak dari pemakaman nenek harjo, smart phone ku sedari tadi berdering akhirnya aku buka. ada sebuah BBM yang membuatku mengela nafas panjang. " Telah meninggal dunia dengan tenang adek silviana, anak dari .......".Ya TUHAN betapa sedihnya mendapatkan kabar duka dari seorang sahabat. anak yang mereka nanti sejauh ini akhirnya di ambil yang maha kuasa. jika aku berada di sampingnya aku segera memeluknya memberinya semangat dan dukungan,doa. sahabatku yang yang jauh di sana telah berduka dan aku di sini hanya berdoa.
Matahari terik seakan membuatku lelah,seketika kutatap pohon kelapa di halama rumah kakekku, di dalam hatiku bergumam " siang-siang panas segar ketika secangkir air kelapa memasuki rongga mulutku".
Aku mendekati pohon kelapa ku tatap pohon yang menjulang itu,banyak kelapa kering di atas mungkin jika kakekku masih sehat dulu sudah habis di babat habis kelapa kering itu,tapi sekarang siapa yang memanjatnya,sementara orang-orang dan ibuku sendiri memasak santan serba instan.
Baru aku melangkah jatuh tepat di depanku Bluluk* aku terdiam, aku ambil bluluk itu sekali lagi aku tatap pohon kelapa itu, kutengok lagi jauh di atas sana banyak kelapa tua masih kokoh di atas yang sehrausnya jatuh dan mengering. tetapi ini bluluk sekecil ini seharusnya akan menjadi sebuah kelapa tetapi sudah jatuh dan sia-sia.banyak di atas sana kelapa mengiring dan tua. sejenak aku terdiam dan hanya duduk terdiam memandang pohon kelapa.
Aku diam dan hanya diam,hingga fikirain ini melayang jauh di sana jauh di mana kakek masih kuat dan menanam pohon eklapa itu denganku,di usiaku masih kecil. dan kakek bercerita kisah sebuah pohon kelapa dan kehidupan manusia. pohon kelapa itu selayaknya hidup manusia
akar: akar kelapa yang menjalar jauh didalam tanah menyerap segala nutrisi tanah untuk sumber kehidupan pohon. seperti kaki kita berjalan jauh mencari dan mencari rejeki,kehidupan di mana kita melangkah jika langkah kita benar maka akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. akar jika akar berda di atas bebatuan dan tanah gersang akar pun akan jauh masuk ekdalamtanah hingga menemukan sumber air.tidak jauh dari langkah kita sesulit apapun itu jika kita mengahrapkan hasil yang baik kita berusaha melaluinya.
batang : batang pohon tidak selalu lurus tegak ke atas terkadang ada yang melengkung dan itu akan meyulitkan kita memanjatnya. seperti kehidupan tidak semua mulus dan mudah kita lalui banyak jalan yang rumit dan tidak mudah untuk mencapai apa yang kta inginkan.
buah kelapa : ini yang baru saja aku alami kehidupan manusia seperti buah kelapa. seperti yang aku temukan tadi bluluk* masih muda bahkan masih sangat muda tapi jatuh sebelum dia besar dan mengahsilkan buah kelapa. seprti halnya anak sahabtku masih muda dan sangat muda sudah menghadap yang kuasa sementara ketika aku tatap jauh di atas tadi banyak kelapa tua yang seharusnya jatuh tetapi kenyataan masih kokoh di atas sana,mungkin kita seharusnya menyadari bahwa hidup tidak bisa di nilai tua dan muda untuk berakhir. masih ada kesempatan untuk berbuat baik,memperbaiki diri selain di hadapan TUHAN juga sesama manusia. ibarat buah kelapa itu karena belum tentu buah yang tua yang akan jatuh terlebih dulu. terkadang ada buah muda yang jatuh dan akan sia-sia. karena kita tidak bisa menikati isinya.
aku terkaget dalam lamunanku ketika kakekku meyapaku.senyum khas gigi yang mulai tanggal aku dapati. iya kini aku baru tau tetang kisah pohon kelapa kakakeku dulu. aku hanya tersenyum kecil dan berkata kepada kakekku " kek, satu lagi bluluk* jatuh dan masih banyak kelapa tua di atas yang masih belum juga jatuh.dan kita tidak akan tau dan memastikan bahwa kakek akan lebih cepat ningalin kita".
Kakek hanya tersenyum dan menjitak kepalaku " bicara apa kamu le.............". dan tersenyum simpul dan berkata lagi " buah yang tau jatuh pun masih akan ada lagi kehidupan baru lagi.aku hanya terdiam dan berfikir. hingga adzan magrib memaksaku untuk masuk rumah dan masih bertanya kisah pohon kelapa kakaek saat ini. mungkin suatu saat aku akan menemukan jawaban itu.
CATATAN:
*Bluluk : Bakal kelapa yang masih sangat kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar